ANBK SMP Muhammadiyah 10 Bandung
Asesmen merupakan salah satu proses penting dalam pendidikan yang berguna untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum. Proses asesmen sangat penting dilakukan untuk mengevaluasi sekaligus memperbaiki proses pembelajaran. Oleh sebab itu, pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan nasional.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil melalui serangkaian tahapan. Hasil dari ANBK tidak digunakan untuk melakukan pemeringkatan sekolah, melainkan untuk perbaikan kualitas belajar di sekolah yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar murid.
SMP Muhammadiyah 10 Bandung pada tahun 2022 ini, menyelenggarakan ANBK secara mandiri dengan moda online, kegiatan ANBK gelombang 1 yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 20 September 2022 yang dibagi ke dalam tiga sesi melibatkan peserta didik terpilih yang dilakukan oleh Kemendikbud Ristek yang berjumlah 45 peserta utama dan 5 peserta cadangan,
Peserta didik akan mengikuti ujian yang terdiri dari tiga instrumen yaitu AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid.
Survei karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Survei lingkungan belajar akan mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Pelaksanaan ANBK akan menghasilkan Laporan/Raport Satuan Pendidikan yang akan menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan sekolah. Profil kekuatan akan dijadikan pedoman untuk terus melakukan peningkatan baik dari segi pengajaran dan juga capaian hasil belajar peserta didik. Area perbaikan akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk proses belajar dan mengajar yang lebih baik lagi.
Tentunya harapan dari SMP Muhammadiyah 10 Bandung ANBK 2022 akan menunjukkan mutu yang lebih baik dari tahun lalu dan akan terus berkembang lebih baik lagi
Sumber : https://anbk.kemdikbud.go.id/